Pasaman Barat, - Setelah sukses menggelar Workshop Mendongeng dan Penulisan Cerita Anak untuk Guru PAUD/TK dan Umum pada hari Sabtu 12 Oktober 2024 di Cafe & Resto Lathifa, Forum Pegiat Literasi (FPL) Pasaman Barat kembali melanjutkan gebrakannya dengan mengadakan Workshop Menulis Cerita Dalam Bahasa Daerah di Pasaman Barat di Seven Cafe Foodcourt Simpang Empat pada Minggu 13 Oktober 2024.
Menurut Denni Meilizon, Ketua Forum Pegiat Literasi Pasaman Barat yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Workshop ini diikuti oleh 80 orang siswa tingkat SLTA (SMA/MA dan SMK) dan 34 Guru Pendamping. Melalui pelatihan ini diharapkan peserta nantinya dapat melahirkan tulisan berupa cerita pendek berbahasa daerah; cerita dalam bahasa Minang, bahasa Mandahiling, dan bahasa Jawa, ataupun bahasa daerah lainnya yang kemudian akan dibukukan dalam bentuk antologi bersama.
Kegiatan workshop ini dibagi dalam 2 sesi terkait teori dan pengalaman menulis materi cerita berbasis bahasa daerah serta praktek menulis dan pengayaan wawasan khazanah bahasa daerah, yang didampingi Narasumber Askolani Nasution dari Panyabungan Sumatera Utara dan Firdaus Abie dari Padang Sumatera Barat. Kedua Narasumber yang dihadirkan merupakan penulis yang sarat dengan berpengalaman dalam tema yang diangkat oleh panitia.
Kegiatan Workshop Penulisan Cerita Berbahasa Daerah ini dibuka secara daring oleh Kacabdin Wilayah VI Bpk. Efri Syahputra, S.Ag., M.Pd., karena beliau juga sedang mengikuti kegiatan di Bukittinggi. Dalam sambutannya, Kacabdin Wil. VI mengapresiasi FPL Pasbar yang telah mengangkat acara ini, yang diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan kemampuan menulis di kalangan guru dan pelajar. Kacabdin juga mengingatkan kepada seluruh peserta agar meningkatkan minat baca, karena dengan banyak membaca akan dapat memperkaya khasanah pengetahuan, kosa kata dan mengasah rasa, sehingga menjadi modal untuk mulai menulis.
"Mulailah menulis setiap hari, minimal menuliskan apa kegiatan kita sehari-hari, atau tentang apa yang kita pikirkan. Jika rutin menulis setiap hari, lama kelamaan kita akan semakin lancar menulis, sehingga menulis bukan lagi sesuatu yang berat, " demikian arahan dan motivasi dari Kacabdin kepada seluruh peserta.
Berbagai praktek kepenulisan dilakukan bersama peserta. Ada sesi hiburan dan bermain sehingga jalannya workshop terkesan menyenangkan. Antusias peserta terlihat sejak pagi hingga sore ketika acara ditutup dengan sesi foto bersama.
"Saya berterimakasih sebab inilah pertama kali saya mengikuti kegiatan pelatihan menulis. Ternyata menyenangkan, " ujar salah seorang peserta dari salah satu sekolah di Koto Balingka.
Pelaksanaan Workshop Menulis Cerita Pendek Dalam Bahasa Daerah ini merupakan langkah kecil dalam upaya merevitalisasi bahasa daerah di Kabupaten Pasaman Barat. Pelaksanaannya didukung pendanaan dari APBN melalui program Banpem Komunitas Sastra yang digulirkan Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Tahun Anggaran 2024.